Selasa, 01 November 2016

LDR - Surat Cinta Aktivis Dakwah


Dari keringat kita..
Oleh kesulitan itu..
Dan untuk impian kita..
Aku tahu dan aku merasakan itu semua, kawan..
Inilah surat cinta kita kepada kalian semua..



Para hamba-hamba pilihan Allah,
Kita memang belum hafal satu per satu nama dan raut wajah kalian. Memang kita belum punya cukup waktu untuk bertukar pikiran, bersenda-gurau, sambil bertukar cerita untuk saling mengenal lebih dekat. Tapi kita mencintai kalian. Ya! Kita mencintai kalian semua lebih dari diri kita sendiri karena Allah. Hati  - hati kita insya Allah sudah dipersatukan oleh sebuah ikrar mulia, “mensyiarkan nilai-nilai islam di Fakultas Ekonomi Untad.”

Para pejuang dakwah yang tercinta,
Dihitung sejak langkah pertama kita memasuki gerbang rumah besar bernama Keluarga Mahasiswa Islam waktu itu, hampir satu bahkan dua tahun kita menjadi keluarga. Dia tidak pernah menawarkan diri menjadi keluarga yang memanjakan. Bukan saja karena ia tak mampu. Tapi terlebih lagi karena ia yakin bukan itu yang terbaik untuk kita. Yang mampu dan ingin ia berikan adalah keluarga yang keras menempa dengan dasar cinta. Dia mengajarkan kepada kita, bahwa kita bukanlah kayu lapuk yang akan hancur oleh tempaan. Kita adalah besi baja berkualitas prima, sehingga tempaan akan menjadikan kalian pedang tajam penebas kezaliman dan tiang pancang penegak bangunan kebenaran. Bahkan kita juga adalah berlian. Gesekan demi gesekan akan membuat kita kian kuat dan bercahaya!

Teman-teman yang kita cintai karena Allah,
Jarangnya kita muncul dihadapan kalian, bukanlah tanda kita tidak menghargai kerja keras, cucuran keringat, kurangnya jam tidur, dan segala jerih payah yang telah kalian tumpahkan. Wallahi! Demi Allah! Kita iri dengan itu. Kita adalah umat terbaik, khairu ummah! Kita harus merebut takdir kita menjadi yang terbaik, terdepan, dan terhebat. Bukan karena rindu pujian, apalagi sekedar tepukan. Sama sekali tidak! Melainkan karena itulah bentuk pertanggungjawaban kita kepada Allah yang telah memberi kita kesempatan terbaik yaitu kehidupan, kecerdasan terdepan yaitu spiritualitas, dan ideologi terhebat yakni Islam! Allah telah memberi banyak hak istimewa, priviledges, kepada kita. Karena itu kita wajib mengembalikannya dengan memberi lebih banyak kepada kemanusiaan dan peradaban.
Jangan pernah rendahkan diri dengan meragukan kemampuan kita, kawan. Sejak berjumpa dengan kalian dalam berbagai kesempatan, kita yakin bahwa kalianlah yang terbaik, sehingga kita mampu jika kita mau. Sekali lagi kita ulangi, dan akan terus kita ulangi sampai kalian semua yakin, sampai ini terngiang-ngiang tanpa henti di telinga Anda, menjadi gema suara hati yang tak mau mati: kita mampu jika kita mau! Untuk itu kita memang harus rela menanggung kepenatan, mengurangi jam tidur, menekan kebosanan, bertarung dengan kejenuhan, menaklukkan keraguan, bergumul dengan kerumitan, berbenturan dengan Perkuliahan dan Tugas, dan melompat jauh keluar dari zona nyaman yang menina-bobokan kita. Memang kita harus berhadapan dengan banyak jadwal yang berbenturan, dengan sekian amanah yang tumpang-tindih, tanggung jawab yang susul-menyusul, kerja-kerja besar yang tak kunjung habis, berbagai kepentingan yang sungguh tak mudah dipertemukan, bahkan konflik yang terkadang panjang dan menyakitkan. Jauh-jauh hari Allah telah mengungkapkan dalam Al Qur-an:
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. [QS. Al Baqarah, 2: 216]

Wahai pejuang…
Yang kita butuhkan adalah kesempatan untuk belajar bahwa hidup adalah kumpulan pilihan, hidup adalah mengambil keputusan, dan hidup adalah menjalani konsekuensi dari setiap keputusan yang kita ambil.
Walaupun mungkin kita jarang mendengarkan jeritan masalah kalian, namun kalian semua mendominasi doa-doa kita, menari-nari dalam pikiran kita, bergelayut dalam ruang dan waktu yang kita lintasi, memacu kita untuk terus bekerja lebih keras lagi, mencari cara yang lebih cerdas lagi, dan senantiasa memeriksa niat agar lebih ikhlas lagi. Dan dalam surat ini kita bersumpah, wallahi, demi Allah, jika masih ajal kita belum tiba, kita akan melakukan segalanya, akan mengantarkan syiar islam terbaik untuk kampus ini. Doakan agar kita selalu dapat bersatu dalam ikatan ukhuwah islam ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages - Menu