Dari
keringat kita..
Oleh kesulitan itu..
Dan untuk impian kita..
Aku tahu dan aku merasakan
itu semua, kawan..
Inilah surat cinta kita
kepada kalian semua..
Para
hamba-hamba pilihan Allah,
Kita memang belum hafal satu per satu nama dan raut
wajah kalian. Memang kita belum punya cukup waktu untuk bertukar pikiran,
bersenda-gurau, sambil bertukar cerita untuk saling mengenal lebih dekat. Tapi kita
mencintai kalian. Ya! Kita mencintai kalian semua lebih dari diri kita sendiri
karena Allah. Hati - hati kita insya
Allah sudah dipersatukan oleh sebuah ikrar mulia, “mensyiarkan nilai-nilai
islam di Fakultas Ekonomi Untad.”
Para pejuang
dakwah yang tercinta,
Dihitung sejak langkah pertama kita memasuki gerbang
rumah besar bernama Keluarga Mahasiswa Islam waktu itu, hampir satu bahkan dua
tahun kita menjadi keluarga. Dia tidak pernah menawarkan diri menjadi keluarga
yang memanjakan. Bukan saja karena ia tak mampu. Tapi terlebih lagi karena ia
yakin bukan itu yang terbaik untuk kita. Yang mampu dan ingin ia berikan adalah
keluarga yang keras menempa dengan dasar cinta. Dia mengajarkan kepada kita,
bahwa kita bukanlah kayu lapuk yang akan hancur oleh tempaan. Kita adalah besi
baja berkualitas prima, sehingga tempaan akan menjadikan kalian pedang tajam
penebas kezaliman dan tiang pancang penegak bangunan kebenaran. Bahkan kita
juga adalah berlian. Gesekan demi gesekan akan membuat kita kian kuat dan
bercahaya!
Teman-teman
yang kita cintai karena Allah,
Jarangnya kita muncul dihadapan kalian, bukanlah tanda
kita tidak menghargai kerja keras, cucuran keringat, kurangnya jam tidur, dan
segala jerih payah yang telah kalian tumpahkan. Wallahi! Demi Allah! Kita iri
dengan itu. Kita adalah umat terbaik, khairu ummah! Kita harus merebut takdir
kita menjadi yang terbaik, terdepan, dan terhebat. Bukan karena rindu pujian,
apalagi sekedar tepukan. Sama sekali tidak! Melainkan karena itulah bentuk
pertanggungjawaban kita kepada Allah yang telah memberi kita kesempatan terbaik
yaitu kehidupan, kecerdasan terdepan yaitu spiritualitas, dan ideologi terhebat
yakni Islam! Allah telah memberi banyak hak istimewa, priviledges, kepada kita.
Karena itu kita wajib mengembalikannya dengan memberi lebih banyak kepada
kemanusiaan dan peradaban.
Jangan pernah rendahkan diri dengan meragukan
kemampuan kita, kawan. Sejak berjumpa dengan kalian dalam berbagai kesempatan, kita
yakin bahwa kalianlah yang terbaik, sehingga kita mampu jika kita mau. Sekali
lagi kita ulangi, dan akan terus kita ulangi sampai kalian semua yakin, sampai
ini terngiang-ngiang tanpa henti di telinga Anda, menjadi gema suara hati yang
tak mau mati: kita mampu jika kita mau! Untuk itu kita memang harus rela
menanggung kepenatan, mengurangi jam tidur, menekan kebosanan, bertarung dengan
kejenuhan, menaklukkan keraguan, bergumul dengan kerumitan, berbenturan dengan Perkuliahan
dan Tugas, dan melompat jauh keluar dari zona nyaman yang menina-bobokan kita.
Memang kita harus berhadapan dengan banyak jadwal yang berbenturan, dengan
sekian amanah yang tumpang-tindih, tanggung jawab yang susul-menyusul,
kerja-kerja besar yang tak kunjung habis, berbagai kepentingan yang sungguh tak
mudah dipertemukan, bahkan konflik yang terkadang panjang dan menyakitkan. Jauh-jauh
hari Allah telah mengungkapkan dalam Al Qur-an:
Diwajibkan
atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui. [QS. Al Baqarah, 2: 216]
Wahai
pejuang…
Yang kita butuhkan adalah kesempatan untuk belajar
bahwa hidup adalah kumpulan pilihan, hidup adalah mengambil keputusan, dan
hidup adalah menjalani konsekuensi dari setiap keputusan yang kita ambil.
Walaupun mungkin kita jarang mendengarkan jeritan
masalah kalian, namun kalian semua mendominasi doa-doa kita, menari-nari dalam
pikiran kita, bergelayut dalam ruang dan waktu yang kita lintasi, memacu kita
untuk terus bekerja lebih keras lagi, mencari cara yang lebih cerdas lagi, dan
senantiasa memeriksa niat agar lebih ikhlas lagi. Dan dalam surat ini kita
bersumpah, wallahi, demi Allah, jika masih ajal kita belum tiba, kita akan
melakukan segalanya, akan mengantarkan syiar islam terbaik untuk kampus ini.
Doakan agar kita selalu dapat bersatu dalam ikatan ukhuwah islam ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar