Jumat, 04 Desember 2015

Menjadikan Keluarga ‘Surga sebelum Surga’ by @salimafillah




Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
SubhanAllah Alhamdulillah Allahu Akbar…..

1) Selalu ada waktu yang harus terluang untuk keluarga; yang tentang mereka Allah akan mempertanyakan kepemimpinan & bimbingan kita.

2) Seruan awal pada Baginda Nabi; “Dan beri ingatlah keluargamu yang terdekat!” (QS26:214), maka hikmah & nasehat adalah hak mereka.
3) Allah katakan jua; “Jaga dirimu & keluargamu dari api neraka!” (QS 66: 6); maka terhajat kebersamaan penuh keteladanan, penuh makna.
4) Ya, anak dan isteri adalah kesenangan hidup di dunia. Maka tugas kita mengupayakan; semoga kelak berkumpul bahagia lagi; di surga.
5) Dan juga, mereka adalah titipan; maka kita harus menjaganya agar kelak saat dikembalikan pada Allah, semua sesuai awalnya: fithrah.
6) Merekapun jadi fitnah & ujian. Dalam membersamai & menyenangkan mereka, bergulatlah hasrat dengan keterbatasan; lalu teruji ketaatan.
7) Berbahagialah suami & ayah, yang memastikan tiap suapan ke mulut isteri & anak serta tiap yang dikenakan, halal-thayyib tak meragukan.
8) Berbahagialah suami & ayah; membimbing isteri & anak mengulang hafalan, mentadabburi Quran, mengisah penuh cinta sirah Nabi & sahabat.
 




9) Berbahagialah suami & ayah; yang khusyu’ menangis mendoakan keselamatan, keberkahan, serta kebaikan anak-isteri & segenap keturunan.
10) Berbahagialah suami & ayah; yang mengecupkan doa perlindungan & cinta saat isteri-anaknya lelap tidur, atau kala berpamit bepergian.
11) Berbahagialah suami & ayah; bersyukur & mentakjubi kemajuan isteri & anak dalam berkebaikan; lalu ada peluk, doa, & hadiah sederhana.
12) Berbahagialah suami & ayah; menjadi kebanggaan anak-isterinya, tapi tak menumpulkan pengembangan diri mereka dalam hidup berbakti
13) Tanggungjawab suami & ayah demikian agung; seakan saat isteri dinikahi & anak dilahirkan; mereka bersabda: “Bawa kami ke surga!”
14) Bahwa ada terkisah Nuh dengan isteri & anak nan durhaka; itu penyadaran bahwa suami & ayah tak punya kuasa atas jiwa nan dicinta.
15) Bahwa hidayah bukan menjadi hak ayah & suami, hattapun seorang Nabi. Yang kita pertanggungjawabkan ikhtiyar kita, bukan hasilnya.
16) Betapa agung Allah yang mensyariatkan nikah & keluarga; sebagai amanah, ujian, & kesenangan; moga terciciplah surga sebelum surga.
Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar Walahaulawala Quwwata illabilla hil ‘aliyil ‘azhim. Allahumma sholli ‘ala Muhammad, wa ‘ala ali Muhammad. Astaghfirullahal ‘azhim wa atubu ilaih.
Wa’alaikum sallam warohmatullahi wabarokatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages - Menu