SURAT
CINTA DIVISI DAKWAH
By: Div. Dakwah
Divisi Dakwah
Muhammad fagih tjanaba
Wahyudi
Rahmatiansi
Devika
Sitti nurfaiza
Besse sultin
Mutmainnah
Muhammad fagih tjanaba
Wahyudi
Rahmatiansi
Devika
Sitti nurfaiza
Besse sultin
Mutmainnah
Bismillahirrohmanirrohim…
Assalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
“Setiap
pertemuan pasti ada perpisahan, tetapi tidak semua perpisahan akan menjanjikan
akan adanya pertemuan semula sesudah perpisahan itu.“
’’Tiada
pertemuan yang tak diakhiri dengan perpisahan Dan setiap perpisahan selalu
mengalirkan air mata”
Rabb,
Terimakasih, selama perjalanan kami dalam dakwah ini kami dipertemukan
dengan orang-orang baik, orang-orang yang mencintai-Mu dan senantiasa selalu
berusaha menolong agama-Mu, didekatkan dengan orang-orang yang menunjukkan
giroh yang luar biasa dalam gerakan dakwah ini, Mencurahkan sisa-sisa waktu,
bahkan mencuri-curi waktu kuliah demi apa yang disebut dakwah, memberikan
loyalitas hampir tak terbatas demi kelangsungan hidup organisasi dakwah ini.
kami merasa begitu bangga dan bersyukur bahwa sampai hari ini kami masih
merasakan hidayah yang begitu mahal, kami masih berada dalam barisan ini, dan
engkau masih menginginkan kebaikan bagi kami, sehingga engkau menempatkan kami
dalam lingkaran orang-orang yang shalih.
Saudara-saudariku,,,
kalian adalah generasi pengemban dakwah yang peduli dengan kondisi umat, yang
peduli terhadap urusan-urusan umat dan generasi yang merindukan tegaknya dinul
islam. kalianlah para
penggenggam bara Api, karena telah nyata sabda rasululllah bahwa akan datang
suatu zaman dimana orang-orang yang berpegang teguh pada agama menjadi seperti
orang asing, bahkan seperti orang menggenggam bara api.
Ingat kah
saudara-saudariku,,, bahwa ada sahabat yang rela sengsara untuk menegakkan
kalimat tauhid di lisan dan hatinya. Ada sahabiyah yang rela mengorbankan
nyawanya demi menentang kalimat kekufuran, ada seorang istri raja terkaya yang
rela meninggalkan harta dan tahtanya untuk mempertahankan iman yang ada di
hatinya . dan masih banyak lagi kisah perjuangan yang mengharukan dan luar
biasa untuk tegaknya agama yang di bawa oleh rasulullah. Tahukah mengapa mereka melakukan semua itu ?
Semuanya karena mereka sadar bahwa orientasi sesungguhnya hanyalah keridhoan
Allah, mereka yakin bahwa Allah tidak akan menyiakan-nyiakan perjuangan dan
pengorbanan mereka di hadapan-Nya kelak.
Hari
ini mereka sudah tiada, kita Sebagai penerus dan generasi pengemban dakwah
haruslah benar-benar loyal hanya kepada allah, dan semata-mata hanya mencari
keridhoan-Nya. Namun di hari ini pun kita tiba di penghujung perjalanan dakwah
yang selama ini kita perjuangkan, kita tiba di penghujung di mana kita saling
merangkul, saling menyemangati dan saling mengingatkan di kala diri ini khilaf.
Lembaga dakwah MPM al-iqra’ untuk kami bukanlah hanya
sekedar organisasi biasa, melainkan ia adalah sebagai rumah untuk kami, rumah
untuk berkumpul dengan saudara-saudari baru yang tak sedarah namun ukhuwahnya
sangat erat, saudara/i yang selalu menunjukkan jalan yang terang di kala diri
ini sedang berada jauh dalam kegelapan yang teramat pekat. Yah,,, itulah kalian
saudaraku !!!
Beberapa
bulan yang lalu saat mendapat surat cinta dari
lembaga dakwah ini, rasa haru dan bahagia bercampur entah bagaimana
mengungkapkan kebahagiaan yang hanya bisa terungkap oleh air mata. Tetapi
itulah kebahagiaan kami yang sesungguhnya. cukup singkat, tak terasa perpisahan
ini tinggal menghitung hari, perasaan itu kembali lagi pada hari ini, air mata
yang tak terbendung, hati yang merontah, sambil berkata “cukup, jangan ada yang
pergi dan jangan ada yang datang”. Tetapi kami menyadari bahwa “Di dalam hidup,
banyak orang yang datang dan pergi” Allah
telah menjumpakan kita dengan orang-orang yang Dia telah gariskan dalam catatan
takdir.
Mereka
pun datang silih berganti, Ada
yang melintas dalam segmen singkat, namun membekas di hati. Ada yang telah lama
berjalan beiringan, tetapi tak disadari arti kehadirannya. Ada
pula yang begitu jauh di mata, sedangkan penampakannya melekat di hati Ada yang
datang pergi begitu saja seolah tak pernah ada. Begitu pun dengan aktivis
dakwah, bahwa ada masanya kita akan selesai dalam perjuangan di tempat ini
untuk melanjutkan perjuangan di tempat yang lainnya. Dan harus ada yang datang
dan yang menggantikan untuk terus melanjutkan estafet dakwah ini.
Yah, Maka
sudah fitrah, bila ada pertemuan pasti ada perpisahan. Di mana ada awal, pasti
akan ada akhir. Akhir sebuah perjalanan, ia akan menjadi awal bagi perjalanan
lainnya. Sebuah
perpisahan, ia akan menjadi awal pertemuan dengan sesuatu yang baru. Bertemu karena Allah, maka berpisah pun karena Allah. Karena Ia
telah memberikan perasaan cinta di antara kita , hingga terciptalah sebuah rasa
persaudaraan, yaitu mencintai karena Allah.
Kami berharap persaudaraan ini
tidak hanya sampai disini, tetapi tetaplah saling merangkul, saling
menyemangati, saling mengingatkan meskipun dengan harokah yang berbeda, setelah
ini kita akan memilih jalan masing-masing tetapi berjanjilah bahwa kita akan
bertemu di muara (syurga Allah).
Semoga allah mengumpulkan kita di
jannah-Nya .AMIIN !!!
UHIBBUKUM FILLAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar