Rabu, 20 Desember 2017

SURAT CINTA DIVISI DAKWAH



SURAT CINTA DIVISI DAKWAH
By: Div. Dakwah 



Divisi Dakwah
Muhammad fagih tjanaba
Wahyudi
Rahmatiansi
Devika
Sitti nurfaiza
Besse sultin
Mutmainnah
Bismillahirrohmanirrohim…
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

“Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, tetapi tidak semua perpisahan akan menjanjikan akan adanya pertemuan semula sesudah perpisahan itu.
’’Tiada pertemuan yang tak diakhiri dengan perpisahan Dan setiap perpisahan selalu mengalirkan air mata

Rabb, Terimakasih,  selama perjalanan kami dalam dakwah ini kami dipertemukan dengan orang-orang baik, orang-orang yang mencintai-Mu dan senantiasa selalu berusaha menolong agama-Mu, didekatkan dengan orang-orang yang menunjukkan giroh yang luar biasa dalam gerakan dakwah ini, Mencurahkan sisa-sisa waktu, bahkan mencuri-curi waktu kuliah demi apa yang disebut dakwah, memberikan loyalitas hampir tak terbatas demi kelangsungan hidup organisasi dakwah ini. kami merasa begitu bangga dan bersyukur bahwa sampai hari ini kami masih merasakan hidayah yang begitu mahal, kami masih berada dalam barisan ini, dan engkau masih menginginkan kebaikan bagi kami, sehingga engkau menempatkan kami dalam lingkaran orang-orang yang shalih.

      Saudara-saudariku,,, kalian adalah generasi pengemban dakwah yang peduli dengan kondisi umat, yang peduli terhadap urusan-urusan umat dan generasi yang merindukan tegaknya dinul islam. kalianlah para penggenggam bara Api, karena telah nyata sabda rasululllah bahwa akan datang suatu zaman dimana orang-orang yang berpegang teguh pada agama menjadi seperti orang asing, bahkan seperti orang menggenggam bara api.

      Ingat kah saudara-saudariku,,, bahwa ada sahabat yang rela sengsara untuk menegakkan kalimat tauhid di lisan dan hatinya. Ada sahabiyah yang rela mengorbankan nyawanya demi menentang kalimat kekufuran, ada seorang istri raja terkaya yang rela meninggalkan harta dan tahtanya untuk mempertahankan iman yang ada di hatinya . dan masih banyak lagi kisah perjuangan yang mengharukan dan luar biasa untuk tegaknya agama yang di bawa oleh rasulullah.  Tahukah mengapa mereka melakukan semua itu ? Semuanya karena mereka sadar bahwa orientasi sesungguhnya hanyalah keridhoan Allah, mereka yakin bahwa Allah tidak akan menyiakan-nyiakan perjuangan dan pengorbanan mereka di hadapan-Nya kelak.

Hari ini mereka sudah tiada, kita Sebagai penerus dan generasi pengemban dakwah haruslah benar-benar loyal hanya kepada allah, dan semata-mata hanya mencari keridhoan-Nya. Namun di hari ini pun kita tiba di penghujung perjalanan dakwah yang selama ini kita perjuangkan, kita tiba di penghujung di mana kita saling merangkul, saling menyemangati dan saling mengingatkan di kala diri ini khilaf. Lembaga dakwah MPM al-iqra’ untuk kami bukanlah hanya sekedar organisasi biasa, melainkan ia adalah sebagai rumah untuk kami, rumah untuk berkumpul dengan saudara-saudari baru yang tak sedarah namun ukhuwahnya sangat erat, saudara/i yang selalu menunjukkan jalan yang terang di kala diri ini sedang berada jauh dalam kegelapan yang teramat pekat. Yah,,, itulah kalian saudaraku !!!

Beberapa bulan yang lalu saat mendapat surat cinta dari  lembaga dakwah ini, rasa haru dan bahagia bercampur entah bagaimana mengungkapkan kebahagiaan yang hanya bisa terungkap oleh air mata. Tetapi itulah kebahagiaan kami yang sesungguhnya. cukup singkat, tak terasa perpisahan ini tinggal menghitung hari, perasaan itu kembali lagi pada hari ini, air mata yang tak terbendung, hati yang merontah, sambil berkata “cukup, jangan ada yang pergi dan jangan ada yang datang”. Tetapi kami menyadari bahwa “Di dalam hidup, banyak orang yang datang dan pergiAllah telah menjumpakan kita dengan orang-orang yang Dia telah gariskan dalam catatan takdir.

Mereka pun datang silih berganti, Ada yang melintas dalam segmen singkat, namun membekas di hati. Ada yang telah lama berjalan beiringan, tetapi tak disadari arti kehadirannya. Ada pula yang begitu jauh di mata, sedangkan penampakannya melekat di hati Ada yang datang pergi begitu saja seolah tak pernah ada. Begitu pun dengan aktivis dakwah, bahwa ada masanya kita akan selesai dalam perjuangan di tempat ini untuk melanjutkan perjuangan di tempat yang lainnya. Dan harus ada yang datang dan yang menggantikan untuk terus melanjutkan estafet dakwah ini.

Yah, Maka sudah fitrah, bila ada pertemuan pasti ada perpisahan. Di mana ada awal, pasti akan ada akhir. Akhir sebuah perjalanan, ia akan menjadi awal bagi perjalanan lainnya. Sebuah perpisahan,  ia akan menjadi awal pertemuan dengan sesuatu yang baru. Bertemu karena Allah, maka berpisah pun karena Allah. Karena Ia telah memberikan perasaan cinta di antara kita , hingga terciptalah sebuah rasa persaudaraan, yaitu mencintai karena Allah.

Kami berharap persaudaraan ini tidak hanya sampai disini, tetapi tetaplah saling merangkul, saling menyemangati, saling mengingatkan meskipun dengan harokah yang berbeda, setelah ini kita akan memilih jalan masing-masing tetapi berjanjilah bahwa kita akan bertemu di muara (syurga Allah).

Semoga allah mengumpulkan kita di jannah-Nya .AMIIN !!!
UHIBBUKUM FILLAH







 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages - Menu