Jumat, 07 Desember 2018

Hai kamu yang sedang berjuang

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hai sahabat, sedang apa kalian hari ini? sudah berapa ayat Al-Qur’an yang kalian baca dijam sibuk kalian? Masihkah kalian menjaga sholat kalian dan tetap istiqomah dijalannya? 

Hai sahabat yang masih setia dalam jalan dakwah. Berapa pengorbanan yang telah kalian berikan? Waktu, materi, tenaga, dan doa yang terus kalian ucapkan disetiap sholat kalian. Jangan berputus asa dan tetap semangat karena semua pasti akan indah pada waktunya bagi orang-orang yang masih berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan sunnah.

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman". (QS. Ali Imran [3]: 139).

Dalam perjuangan pastinya selalu ada hambatan sahabat, jalan yang berat ditapaki sering kali membuat hati ini gundah. Lelah-letih menghadapi hari yang semakin berat. rasa ingin menyerah terkadang terlintas dalam benak dikala ujian itu datang semakin berat. Tidak jarang kata-kata keluhan sering terucap dari lisan kita. sebagai ungkapan jalan ini terlalu berat untuk dilalui.

Jangan mengeluh sahabat, perjuangan kita ini belum ada apa-apanya. Bagaimana dengan perjuangan Rasulullah dan para sahabat yang jangankan waktu, harta bahkan nyawapun mereka rela mengorbankannya untuk menegakkan agama ini. mereka rela meninggalkan keluarga-keluarga mereka, mereka rela meninggalkan harta-harta mereka demi menegakkan agama Allah. Pedang merobek tubuh mereka , tombak menusuk dada mereka , panah yang menghujami mereka dalam peperangan. Tapi kalian tahu sahabat? Kebanyakan mereka tidak sedikitpun gentar, tidak sedikitpun ada ketakutan dihati mereka. mereka menyongsong kematian mereka. mereka tidak ragu karena iman itu terus berkobar dalam hati mereka.

Bila ada rasa lelah itu sahabat, bila ada rasa putus asa itu datang, ingatlah Allah Subhanahu wa Ta’ala

“Hanya dengan mengingat Aku Maka hati menjadi tenang.” (QS. 13: 28).

Ingat firmannya 

“Allah tidak membebankan seseorang melaikan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al Baqarah [2]: 286).

Cobalah kita terus mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita berjalan keluar dari rumah kita ditengah malam. Memandangi luasnya ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Cakrawala yang bila dibandingkan dengan kita hanyalah sebuah debu, dan cakrawala yang kita lihat itu hanyalah debu dari luasnya alam semesta ini. perjuangan yang kita lakukan jangan sekali-kali membuat kita sombang, hasil yang kita peroleh jangan sampai membuat kita congkak dan membanggakan diri. Ingat kesombongan hanyalah milik Allah dan kita sebagai mahluk tidak pantas untuk menyombongkan diri dihadapannya.

Mari terus berjuang sahabat, hingga akhirnya Allah mengistirahatkan kita dari dunia. Hingga nanti tiba saatnya kita dipanggil menghadap kepadanya. Hingga nantinya jantung ini telah berhenti berdetak dan darah mulai membeku. Semoga nantinya kita semua dapat mengucapkan kalimat terindah dari seorang muslim diakhir hidupnya, kalimat yang menjadi dasar agama ini. kalimat yang mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengakui nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam adalah rasulnya.

Sekian sahabat, tulisan ini semoga bermanfaat terutama untuk penulis pribadi yang masih sering mengeluh. Kebenaran hanya untuk Allah dan kesalahan milik saya pribadi.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Mpm Al-Iqra.......... keep ukhwah.........


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages - Menu