assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sahabat, sudahkah kita bersyukur hari ini? atas limpahan nikmat yang telah diberikannya kepada kita. Ia menjadikan kita makhluk terbaik yang memiliki akal dan hawa nafsu yang saling menyeimbangkan satu sama lain.
Sahabat, dengan cara apa kita bersyukur hari ini? atau apakah kita hanya terus mengeluh dengan segala kegagalan, terus mengeluh dengan berbagai kesulitan yang kita hadapi di dunia, terus mengeluh dengan kenikmatan yang kita anggap kurang, ketahuilah sahabat, hakikat kehidupan ini kita hanya menerima jadi tidak pantas bagi kita yang seorang hamba menuntut lebih atas apa yang diberikan Allah Subhanahu Wata’ala yang maha besar yang kehidupan manusia tidak memberikan sedikitpun manfaat untuknya.
Sebagai seorang hamba seharusnya kita malu, seharusnya kita takut akan murka Allah, karena kita membalas segala kenikmatan itu dengan kekufuran, dengan kemaksiatan yang tidak luput kita kerjakan setiap harinya, dengan kesombongan terhadap makhluk lainnya membanggakan sesuatu yang sebenarnya hanyalah sebuah titipan yang diberikan sebagai ujian untuk manusia. Wahai sahabat apakah begitu sulitnya kita bersyukur? Sesungguhnya bersyukur menghilangkan kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepada hamba. Sesungguhnya bersyukur itu mengeluarkan hak-hak orang lain karena Allah.
Sahabat, pernahkah dikau melihat orang-orang di jalanan, dengan pakaian lusuh yang tidak layak pakai. Fisik yang kurus tidak ter urus karena asupan gizi yang kurang. Tidak jarang umur mereka masih sangat belia bertebaran di jalanan tidak tentu arah. Hanya mengharapkan belas kasihan orang-orang yang masih memiliki hati dan perasaan.
Sahabat, adakah hati kita tergerak, adakah hati kita bergetar menyaksikannya, atau apakah kita tidak merasakan apa-apa. Mata kita seperti tertutup untuk melihat kesulitan mereka, seperti ada sebuah kacamata buta yang menghalangi mata kita sehingga tidak merasakan kesulitan mereka. Bahkan tidak jarang kita hanya merasa kesal, seperti terganggu dengan kehadiran mereka, seperti mereka hanyalah benalu dan sampah masyarakat yang hanya menyulitkan orang lain.
Ketahuilah sahabat, pada rezeki yang Allah berikan ada hak-hak mereka. kita tidak memberikan karena kita kasihan kepada mereka tapi kasihanilah kepada diri sendiri bila tidak memberi karena mereka memiliki hak atas sebagian harta yang kita miliki saat ini.
Mari berbenah bersama, perbanyak ilmu agama agar kita mengerti tujuan kita dari kehidupan dunia, yang nantinya akan menghantarkan kita menuju surga Allah subhanahu wata’ala. Perbanyak bersyukur sahabat, jangan bertanya apa yang saya dapatkan hari ini tapi bertanyalah apa yang saya dapat berikan hari ini. semoga kita semua dalam limpahan rahmat Allah subhanahu wata’ala.
Amin ya rabbal alamin.
Sahabat, sudahkah kita bersyukur hari ini? atas limpahan nikmat yang telah diberikannya kepada kita. Ia menjadikan kita makhluk terbaik yang memiliki akal dan hawa nafsu yang saling menyeimbangkan satu sama lain.
Sahabat, dengan cara apa kita bersyukur hari ini? atau apakah kita hanya terus mengeluh dengan segala kegagalan, terus mengeluh dengan berbagai kesulitan yang kita hadapi di dunia, terus mengeluh dengan kenikmatan yang kita anggap kurang, ketahuilah sahabat, hakikat kehidupan ini kita hanya menerima jadi tidak pantas bagi kita yang seorang hamba menuntut lebih atas apa yang diberikan Allah Subhanahu Wata’ala yang maha besar yang kehidupan manusia tidak memberikan sedikitpun manfaat untuknya.
Sebagai seorang hamba seharusnya kita malu, seharusnya kita takut akan murka Allah, karena kita membalas segala kenikmatan itu dengan kekufuran, dengan kemaksiatan yang tidak luput kita kerjakan setiap harinya, dengan kesombongan terhadap makhluk lainnya membanggakan sesuatu yang sebenarnya hanyalah sebuah titipan yang diberikan sebagai ujian untuk manusia. Wahai sahabat apakah begitu sulitnya kita bersyukur? Sesungguhnya bersyukur menghilangkan kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepada hamba. Sesungguhnya bersyukur itu mengeluarkan hak-hak orang lain karena Allah.
Sahabat, pernahkah dikau melihat orang-orang di jalanan, dengan pakaian lusuh yang tidak layak pakai. Fisik yang kurus tidak ter urus karena asupan gizi yang kurang. Tidak jarang umur mereka masih sangat belia bertebaran di jalanan tidak tentu arah. Hanya mengharapkan belas kasihan orang-orang yang masih memiliki hati dan perasaan.
Sahabat, adakah hati kita tergerak, adakah hati kita bergetar menyaksikannya, atau apakah kita tidak merasakan apa-apa. Mata kita seperti tertutup untuk melihat kesulitan mereka, seperti ada sebuah kacamata buta yang menghalangi mata kita sehingga tidak merasakan kesulitan mereka. Bahkan tidak jarang kita hanya merasa kesal, seperti terganggu dengan kehadiran mereka, seperti mereka hanyalah benalu dan sampah masyarakat yang hanya menyulitkan orang lain.
Ketahuilah sahabat, pada rezeki yang Allah berikan ada hak-hak mereka. kita tidak memberikan karena kita kasihan kepada mereka tapi kasihanilah kepada diri sendiri bila tidak memberi karena mereka memiliki hak atas sebagian harta yang kita miliki saat ini.
Mari berbenah bersama, perbanyak ilmu agama agar kita mengerti tujuan kita dari kehidupan dunia, yang nantinya akan menghantarkan kita menuju surga Allah subhanahu wata’ala. Perbanyak bersyukur sahabat, jangan bertanya apa yang saya dapatkan hari ini tapi bertanyalah apa yang saya dapat berikan hari ini. semoga kita semua dalam limpahan rahmat Allah subhanahu wata’ala.
Amin ya rabbal alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar