Kamis, 20 Desember 2018

Pelataran surga di tanah tandus

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tiang itu masih berdiri kokoh menopang kuba besar dibagian tengah yang terlihat retak. Kuba kecil disisinya sebagian besar telah hancur tidak berbentuk lagi. warna hijaunya yang kemilau kini dinodai retakan disepanjang mata ini memandang. Pintu kacanya tidak lagi melekat ditempatnya semula. Keindahannya telah memudar dipelupuk mata yang pernah melihat keelokan dimasa jayanya.

Mungkin tempat itu tidak layak lagi. mungkin tempat itu memberikan rasa takut untuk tetap berada didalamnya. Sholat yang didirikan dengan rasa was-was kecuali oleh orang yang telah tertanam keimanan yang menghujam dalam dihatinya. Orang-orang yang telah berserah diri hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Orang-orang yang telah merasakan manisnya keimanan dan kenyamanan saat beribadah.

Dari balik bangunan retak itu, masih terdengar suar-suar panggilan ibadah. Dari sela-sela retakan itu menggema panggilan sholat. Panggilan yang mengingatkan bahwa waktunya untuk beribadah. Waktunya untuk mengingat Allah dari rutinitas sibuk kita setiap harinya. panggilan itu tidak memudar walaupun ditempat yang telah berbeda. Panggilan itu masih memancarkan ketulusan agar orang-orang meninggalkan sejenak aktivitasnya untuk bersama-sama sholat berjamaah.

Hai sahabatku, marilah mampir kerumah Allah. Marilah mampir mengingat Allah dirumahnya yang suci. Mari kita hidupkan suasananya yang penuh dengan keikhlasan dan keimanan. Rumah yang insya Allah adalah tangga-tangga menuju surga kampung kita yang sebenarnya. Janganlah kita hanya berlalu saja tanpa menoleh seolah kita anti dengan tempat itu. seolah tempat itu tidak cocok untuk kita datangi. Tempat yang menjadi ladang amal yang kita lupakan. Seakan dunia adalah segala-galanya dan akhirat serasa hanya sampingan kehidupan.

Mari bersama saling bahu membahu kita hidupkan rumah itu kembali. Mari bersama-sama kita berinfaq demi mengembalikan ketentramannya kembali. Mari bersama agar ia kembali kepenampilannya sedia kala tampa lubang dan retakan. Semoga dengan usaha itu Allah Subhanahu wa Ta’ala membangunkan kita rumah yang sama disurga kelak amin ya rabbal alamin.

Bersihkan diri dari noda dunia

Bersihkan diri dari hati yang kotor akan ria

Insya Allah yang maha pengampun akan menerima

Jika kita tulus bertobat dan beribadah kepadanya

Mari bersama berbenah diri dari kemaksiatan yang pernah kita lakukan. Jadikan kemaksiatan sebagai sesuatu yang menjijikan yang hanya akan menodai jiwa sanubari ini. sudah saatnya berhijrah keajalan yang diridhoinya. Siapkan sedini mungkin jangan lagi ada kata menunda. Karena mati tidak harus menunggu tua.

Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages - Menu