image by exabytes.co.id
Sahabat pernah
ditanya oleh Rasulullah: “Tahukah kalian, siapakah muflis (orang yang bangkrut)
itu?” Mereka (para sahabat) berkata, “Orang bangkrut yang ada di antara kami
adalah orang yang tidak ada dirhamnya dan tidak memiliki barang”. Rasulullah
SAW berkata, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada
hari kiamat dengan membawa amalan shalat, puasa, dan zakat. Dia datang dan
telah mencela si fulan, telah menuduh si fulan (dengan tuduhan yang tidak
benar), memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan memukul si
fulan. Maka diambillah kebaikan-kebaikannya dan diberikan kepada si fulan dan
si fulan. Jika kebaikan-kebaikannya telah habis sebelum cukup untuk menebus
kesalahan-kesalahannya maka diambillah kesalahan-kesalahan mereka (yang telah
ia zalimi) kemudian dipikulkan kepadanya lalu iapun dilemparkan ke neraka.” (HR
Muslim)
Sahabat, Rasulullah telah menerangkan kepada kita
ummatnya tentang pedang bermata dua yaitu lisan yang sehari-hari kita gunakan. Coba
kita merenung sejanak dihari ini sahabat, berapa kalimat yang telah kita
ucapkan hingga saat ini sedari bangun dipagi hari, apakah kita terhindar dari
ucapan-ucapan mencela orang lain ataukah bahkan kita sekarang sedang kumpul
membicarakan keburukan orang lain sembari membaca penggalan kalimat yang
tertulis pada halaman ini. Semoga kita terhindar dari sifat yang dapat menghapus
semua amal baik kita dan terus berusaha memperbaiki diri dari sifat ini.
Tapi saya suka khilaf dan keceplosan membicarakan
keburukan orang lain
Tapi saya selalu terbawa suasana saat berbincang bincang
dengan teman
Sahabat, nafsu itu selalu membawa kita kepada hal-hal
yang buruk dan kesenangan sesaat dan ingat kita terus digiring oleh setan dari
jin dan manusia sedikit demi sedikit hingga kita berkubang dengan lumpur
kemaksiatan bahkan hingga keluar dari aqidah mentauhidkan Allah Subhanahu Wata’ala.
Terusah ber-istighfar sahabat, teruslah meminta ampun
kepada Allah dan berusaha bertaubat dari maksiat-maksiat yang dapat merusak
amalan baik kita. Teruslah memuhasabah diri kita sahabat setiap kali kita
hampir terlelap dalam tidur. Berapa banyak dosa kita hari ini? berapa banyak
maksiat yang kulakukan? Berapa banyak kusakiti orang lain dengan lisan yang
dititipkan Allah kepadaku? Niatkanlah untuk hari esok bahwa kita bisa lebih
baik dari hari ini murni hanya karena Allah Subhanahu Wata’ala, bukan karena
makhluk, bukan karena ingin dilihat manusia atau mengharapkan sesuatu dari
manusia, insya Allah kita selalu berada dijalan rahmatnya dan terus diberikan
hidayah dari segala hal dikehidupan dunia, amin.
Mpm al-iqra
#keepukhuwah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar