Jumat, 06 September 2019

Orang-orang yang bangkrut



image by exabytes.co.id
            Sahabat pernah ditanya oleh Rasulullah: “Tahukah kalian, siapakah muflis (orang yang bangkrut) itu?” Mereka (para sahabat) berkata, “Orang bangkrut yang ada di antara kami adalah orang yang tidak ada dirhamnya dan tidak memiliki barang”. Rasulullah SAW berkata, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan shalat, puasa, dan zakat. Dia datang dan telah mencela si fulan, telah menuduh si fulan (dengan tuduhan yang tidak benar), memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan memukul si fulan. Maka diambillah kebaikan-kebaikannya dan diberikan kepada si fulan dan si fulan. Jika kebaikan-kebaikannya telah habis sebelum cukup untuk menebus kesalahan-kesalahannya maka diambillah kesalahan-kesalahan mereka (yang telah ia zalimi) kemudian dipikulkan kepadanya lalu iapun dilemparkan ke neraka.” (HR Muslim)

            Sahabat, Rasulullah telah menerangkan kepada kita ummatnya tentang pedang bermata dua yaitu lisan yang sehari-hari kita gunakan. Coba kita merenung sejanak dihari ini sahabat, berapa kalimat yang telah kita ucapkan hingga saat ini sedari bangun dipagi hari, apakah kita terhindar dari ucapan-ucapan mencela orang lain ataukah bahkan kita sekarang sedang kumpul membicarakan keburukan orang lain sembari membaca penggalan kalimat yang tertulis pada halaman ini. Semoga kita terhindar dari sifat yang dapat menghapus semua amal baik kita dan terus berusaha memperbaiki diri dari sifat ini.

            Tapi saya suka khilaf dan keceplosan membicarakan keburukan orang lain
            Tapi saya selalu terbawa suasana saat berbincang bincang dengan teman

            Sahabat, nafsu itu selalu membawa kita kepada hal-hal yang buruk dan kesenangan sesaat dan ingat kita terus digiring oleh setan dari jin dan manusia sedikit demi sedikit hingga kita berkubang dengan lumpur kemaksiatan bahkan hingga keluar dari aqidah mentauhidkan Allah Subhanahu Wata’ala.

            Terusah ber-istighfar sahabat, teruslah meminta ampun kepada Allah dan berusaha bertaubat dari maksiat-maksiat yang dapat merusak amalan baik kita. Teruslah memuhasabah diri kita sahabat setiap kali kita hampir terlelap dalam tidur. Berapa banyak dosa kita hari ini? berapa banyak maksiat yang kulakukan? Berapa banyak kusakiti orang lain dengan lisan yang dititipkan Allah kepadaku? Niatkanlah untuk hari esok bahwa kita bisa lebih baik dari hari ini murni hanya karena Allah Subhanahu Wata’ala, bukan karena makhluk, bukan karena ingin dilihat manusia atau mengharapkan sesuatu dari manusia, insya Allah kita selalu berada dijalan rahmatnya dan terus diberikan hidayah dari segala hal dikehidupan dunia, amin.

Mpm al-iqra
#keepukhuwah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages - Menu